Minggu, 12 Juni 2011

Obyek Wisata Kota Merauke

A. Selayang Pandang

Papua, pulau yang menyimpan berjuta pesona dan ribuan cerita. Alamnya yang masih perawan dan belum banyak tersentuh tangan manusia membuat pulau ini sering dijadikan sebagai obyek penelitian. Selain itu, pulau ini juga menjadi incaran bagi wisatawan yang gemar berpetualang di alam bebas. Salah satu obyek wisata di Papua yang menarik untuk dikunjungi adalah Taman Nasional Wasur.

Taman Nasional Wasur terletak di sebelah Tenggara Papua dan berbatasan dengan Papua New Guinea. Wasur sebenarnya merupakan nama salah satu desa yang berada di taman tersebut. Mulanya berasal dari kata Waisol yang dalam bahasa Marori berarti kebun. Sebelum ditunjuk sebagai taman nasional, kawasan ini terbagi menjadi dua yaitu Suaka Margasatwa Wasur seluas 206.00 ha dan Cagar Alam Rawa Biru dengan luas 4.000 ha. Pada tahun 1990, Menteri Kehutanan menyatakan bahwa kedua kawasan tersebut merupakam taman nasional. Namun, penunjukan Taman Nasional Wasur sendiri baru dilakukan pada tahun 1997 oleh Menteri Kehutanan dengan luas 413.810 ha, melalui perubahan fungsi Suaka Margasatwa Wasur dan Cagar Alam Rawa Biru.


 Danau Rawa Biru
Sumber Foto: http://www.potlot-adventure.com


Kawasan Taman Nasional Wasur dibagi menjadi dua daerah geografis yaitu dataran pantai dan daerah berbukit yang bergelombang (plato). Titik tertinggi terdapat di daerah Waam dengan tinggi hanya 90 m di atas permukaan laut (dpl). Kawasan ini memiliki iklim musiman (monsoon). Iklim tersebut dicirikan oleh dua musim utama, yaitu musim kering yang terjadi pada bulan Juni sampai November/Desember dan musim basah yang terjadi pada bulan Desember sampai Mei. Curah hujan terkecil 10 mm terjadi pada bulan Juli – November dan terbesar 264 mm pada bulan Januari, dengan suhu udara 22oC – 30oC.

Sekitar 70 persen dari luas kawasan taman nasional berupa savana, sedang lainnya berupa hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan taman nasional ini antara lain api-api (Avicennia sp.), tancang (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia sp.), dan kayu putih (Melaleuca sp.).

Sedangkan jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon (Dendrolagus spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir (Casuarius casuarius sclateri), cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih raja (Cicinnurus regius rex), dara mahkota/mambruk (Goura cristata), cendrawasih merah (Paradisea rubra), buaya air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (Crocodylus porosus).


B. Keistimewaan

Bagi para peneliti maupun petualang yang menyukai atraksi kehidupan liar, inilah surga yang jarang dicari tandingannya. Berkunjung ke tempat ini akan memberikan pengalaman yang tak pernah terlupakan. Berbagai flora dan fauna eksotik akan Anda temui di sepanjang perjalanan.

Kawasan Taman Nasional Wasur merupakan perwakilan lahan basah yang paling luas di Papua, sebagian besar tergenang air selama 4 – 6 bulan dalam setahun. Lahan basah memegang peranan penting sebagai habitat burung migran. Selain itu, lahan basah merupakan ekosistem yang paling produktif dalam menyediakan makanan dan perlindungan bagi berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Jika Anda datang pada bulan September, Anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat menakjubkan. Bulan September merupakan peralihan musim kering dan basah. Pada saat itu burung-burung air akan bedatangan untuk mencari makan dan bermain. Pohon bangsia di sekitar Yanggadur dan Danau Rawa Biru juga mulai mengeluarkan bunga uniknya yang berwarna kuning.

Memasuki bulan Oktober dan November, rawa-rawa menjadi lebih kering, tanah mulai pecah-pecah, dan kebakaran semakin sering. Pada saat itu, mamalia seperti kangguru, rusa, dan babi hutan akan mengunjungi rawa-rawa dan sungai berair untuk mencari minum serta berkubang. Hal ini menyebabkan Danau Rawa Biru disebut sebagai “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa. Keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi itulah yang menyebabkan kawasan ini sering disamakan dengan Serengiti National Park di Tanzania, sehingga kawasan ini juga dikenal sebagai “Serengiti Papua.”

Selain keberadaan Danau Rawa Biru, satu lagi yang unik dari Taman Nasional Wasur adalah keberadaan Musamus atau yang sering di sebut sebagai rumah semut. Musamus merupakan “istana” yang dibangun oleh koloni semut menggunakan bahan dasar tanah, rumput kering, dan air liur sebagai perekatnya. Yang istimewa dari Musamus ini adalah rancangan ventilasinya yang berupa lorong-lorong, sehingga membuat semut terlindungi dari air hujan. Selain itu, lorong-lorong ini juga berfungsi melepas panas ke udara ketika musim panas tiba. Musamus hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu di dunia, dan salah satunya ada di Merauke. Oleh karena itu, Musamus dijadikan lambang Kabupaten Merauke.


Musamus atau Sarang Semut di TN Wasur
Sumber Foto: http://welkis.wordpress.com


Bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk menjelajah TN Wasur, Anda dapat mengunjungi Pusat Informasi TN Wasur. Di dalam pusat informasi Wasur tersebut, Anda akan lebih mengenal tentang flora dan fauna khas Merauke dan juga cara hidup masyarakat asli Merauke. Anda juga dapat mengunjungi taman anggrek yang letaknya tidak jauh dari pos penjaga. Di sana Anda dapat melihat dan sekaligus membeli anggrek sebagai kenang-kenangan dari TN Wasur. Anggrek yang terkenal di Wasur adalah jenis anggrek nenas (Dendrobium similiae). Selain taman anggrek, Anda juga dapat mengunjungi penangkaran kangguru.


Kangguru di TN Wasur
Sumber Foto: www.ptfi.com


Setelah menyaksikan atraksi hewan, taman anggrek, penangkaran kangguru, dan Musamus, Anda dapat melakukan aktivitas lainnya seperti berkano, memancing, berenang, ataupun berkuda. Jika Anda ingin berganti suasana, Anda dapat melakukan wisata budaya dengan mengunjungi perkampungan Suku Marin yang terletak di dalam area Taman Nasional Wasur. Di sana Anda dapat menyaksikan kehidupan Suku Marin yang tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam.


C. Lokasi

Secara administratif Taman Nasional Wasur terletak di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Indonesia.

D. Akses

Untuk dapat mencapai Taman Nasional Wasur, para wisatawan yang telah sampai di Jayapura dapat menggunakan pesawat yang melayani penerbangan ke Merauke. Penerbangan ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sesampainya di Merauke, Anda dapat menggunakan mobil atau motor untuk sampai ke lokasi. Perjalanan ini berkisar 30 – 60 menit melalui jalur trans-Irian (Jayapura-Merauke). Berhubung tidak ada sarana transportasi umum, Anda dapat menyewa mobil dengan tarif Rp60.000,00 per jam (Mei, 2009).

E. Harga Tiket

Untuk memasuki kawasan TN Wasur, Anda dapat melapor terlebih dahulu pada penjaga di pos yang terletak di gerbang depan taman nasional dan membayar Rp. 2.000/orang (Mei 2009). Setelah membayar Anda dapat masuk ke pusat informasi TN Wasur.


Pusat Informasi TN Wasur
Sumber Foto: www.indonesia.travel


F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Fasilitas yang tersedia di Taman Nasional Wasur adalah pusat informasi TN Wasur, Wisma Bima Cinta Alam dan pos penjagaan. Bagi Anda yang gemar beraktivitas di alam bebas, TN Wasur telah menyediakan wahana outbound. Setelah puas bermain di TN Wasur, Anda dapat meneruskan perjalanan menuju Sota, yaitu perbatasan RI-PNG, kurang lebih 1 jam perjalanan dari TN Wasur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar